Sajak Kereta Bagian Dua


Sawah membentang
Sawit menjulang
Kodian industri berlalu lalang
Dan kau memilih menjadi jalang

Kau yang meneriakkan perubahan
Yang menjual ucapan serta kepercayaan
Kau sendiri juga yang mereotkannya
Dengan muslihat yang kokoh diantara pondasinya

Apa?
Kalian meragukan kuatnya pondasi itu?
Ayolah realistis, bahkan dengan bongkahan dari dasar neraka pun ia tetap tegap
Sesama penghuni neraka tidak akan saling menghancurkan bukan?

Oiya yang kau teriakkan itu tidak terdengar sama sekali
Bukan,
bukan karena kami tidak mau mendengar
atau teriakkanmu kurang lantang

Yang kau teriakkan itu impoten
Suara kencang tak ada gagasannya
Tapi tak apa
Kencangnya teriakkanmu masih memekak di jagat media kok

Gagasan-gagasan itu ingin menyendiri, kau perlu tahu itu
Menjauh dari pelukan kepentingan Engkau
Menghindar dari kedipan kamera
Menciut di antara segelintir rakyat

Kita menepi di bumi selalu menengadah
Kami mendongak menelisik payung yang kau hibahkan keapada kami
Engkau mendongak memandang kekuasaan yang kami hibahkan setulus hati

Iya, sama seperti pada barter pada umumnya
Sesuatu ditukar dengan sesuatu yang sama harganya
Kecuali Anda cukup terdidik uutk menjadi sutradara andal
Mengelabui pemuka-pemuka kami

Kemudian menjadikan kolonimu sebagai tokoh protagonis
Dan kami hanya orang ketiga sebagai pengamat

Payung yang kau hibahkan itu semu
Kau memberi kami payung agar kami tidak kehujanan dan menggigil karenaya
Kecuali Anda memelajari seni hidup menjadi manusia brengsek
Kemudian mengetahui
Bahwa hujan yang turun adalah penghidupan dan menggigil adalah kebebasan.



Ukasyah NH

Tidak ada komentar:

Posting Komentar

www.lowongankerjababysitter.com www.lowongankerjapembanturumahtangga.com www.lowonganperawatlansia.com www.lowonganperawatlansia.com www.yayasanperawatlansia.com www.penyalurpembanturumahtanggaku.com www.bajubatikmodernku.com www.bestdaytradingstrategyy.com www.paketpernikahanmurahjakarta.com www.paketweddingorganizerjakarta.com www.undanganpernikahanunikmurah.com

Instagram