Dengung siulmu aku kaget
Heran.. mic sohibul pun rusak pitanya
Pelipis sudah berlari kencang sepertinya
Kasian dia basah dihujani gugup
Kemarin ada pelajaran metafora dan hiperbola
Melebih-lebihkan katanya, cuih dusta
Aku tetap tidak sanguup membandingkanmu
Melebihkan cintaku apalagi. Mustahil
Mata kita bersapa sudah sembilan kali sepertinya
Yang disetiapnya mengalir anganku di dalamnya
Hanya mataku yang mencintaimu belum hati yang kau
gerogoti
Bersyukurlah dengan kacamatamu, mataku terlindungi
Kawanku berkata albatros namanya
Katanya judul lagu dan satwa
Bagiku tetap saja sama
LCD proyektor yang merefleksikan kebahagiaan
Tidak ada komentar:
Posting Komentar