Mungkin satu tetes lagi tergerus
Air wudhu menguliti paras bocah
Alirannya sama deras dengan nyaliku
Perlu normalisasi bahkan agar lebih besar
Tak sadar, bahkan aku bersujud meyakinkan hatiku
Memang tak salah ternyata sesuai dengan anganku
Air ini memberiku kehidupan berhari-hari
Bahkan ketika air ini kehilangan ikatannya dengan
oksigen
Air ini tetap menggotongku dengan anomalinya
Menjelang malam aku terbanjiri lagi
Kali ini tak sesuai kehendak awal
Tapi sesuai tsunami dua tahun lalu
Air ini sudah keruh tak seperti lampau
Di-filtrasi agar jernih lagi?
Lama dan ketika jernih bisa keruh lagi
Ganti dengan zat lain?
Tak tahu akankah dapat lagi
Yang bisa memberiku kehidupan
Tidak ada komentar:
Posting Komentar