29/04/2018




Memberi rasa puas kepada diri kita sendiri adalah salah satu kewajiban tidak tertulis yang mesti dilakukan agar lebih membentuk mental kita sebagai seorang yang paham betul dengan situasi kita saat ini. Hal itu yang dilakukan oleh saya ketika memutuskan membuat satu porsi mi instan dan juga membeli ayam goreng hisana untuk menemani saya menonton salah satu film yang terdaftar di list yang dibuat oleh Zenius berikut ini:

https://www.zenius.net/blog/1501/14-film-dan-10-buku-untuk-mengisi-liburan-sekolah

Saya sudah menonton 3 film (Fight club, Shawshank Redemption, dan Forrest Gump) dari 14 film yang mereka sarankan dan hasilnya fyuh.. sangat memuaskan. Saya berterima kasih tehadap Glisca Syalindi yang telah membuat rekomendasi tersebut karena bukan hanya menawarkan alur yang menarik serta konflik yang bergidik melainkan juga menghibahkan berbagai macam pesan moral yang bisa dijadikan oleh-oleh untuk pemikiran kita setibanya saat libur telah berakhir.

Membuka tautan yang memuat deretan rekomendasi film, membiarkan mata menjelajah setiap paragraf berisi sinopsis, serta merelakan poster film memasuki sugesti otak menjadi kegiatan menghibur mental yang jatuh karena ditinggal guru yang berjasa ketika masa SMP dulu. Ibu Sri Murdaningsih, guru pertama yang mengajarkan saya untuk menulis apa saja informasi yang saya dapat ketika membaca. Beliau menerapkan cara mengajar tersebut dengan meminta setiap anak membuat rangkuman kecil tentang mata pelajaran dia (IPA) di buku kecil yang kita sebut notes. Tulislah apa-apa saja informasi yang telah kalian dapat, gambarlah detailnya jika merupakan kebutuhan, salin di mesin perbanyak jika kau meragukan kemampuan menggambarmu, itulah beberapa potongan rekaman dari kenangan yang berharga bersama pendidik itu. Keras kepala tidak ingin meninggalkan kerajaannya di UKS, menyarankan pemuda satu ini memakai uang kas untuk membantu pramubakti sekolah, dan mendidik murid-muridnya agar lebih menghargai orang lain menjadi perekat dari rekaman kenangan yang terputar di otak saya. Ayunan kipas angin berpower dua menyadarkan kembali tentang deretan film yang menganga di muka. Sebuah film berjudul The Boy in Stripped Pajamas menjadi pilihan sang tetikus dalam tugasnya membantu penulis menentukan film apa yang akan menemaninya mala mini.



Dibuat dengan garapan sutradara Mark Herman yang mengangkat kehidupan keluarga tentara ketika NAZI berkuasa, film ini memberi kesan yang berbeda dengan film bertema sama kebanyakan. Mengambil sudut pandang anak kecil polos yang gemar melakukan petualangan membuat film ini menampilkan ciri khasnya tersendiri. Alur maju yang ditawarkan dengan menyulap pikiran kita agar tidak terlalu berat dalam mencerna setiap adegan yang dimainkan menjadi keuntungan sendiri bagi film yang mengadaptasi novel karangan tahun 2006 ini.

Layaknya percakapan seseorangan dengan pasangannya. Film ini dibangun dengan sesuatu yang sederhana serta mudah dicerna di awal kemudian peristiwa yang kompleks dan sulit diterima penikmat film di akhir. Sama seperti komentar yang tertera di trailer yang tersedia di youtube, saya pun harus memberi self reminder bahwa ini hanyalah film dan tidak perlu ditangisi berulang-ulang, tapi semakin saya ingat dengan konflik yang terjadi di berbagai belahan dunia saat ini semakin itu pula saya merasa sedih akan kenyataan yang harus dialami para penduduk wilayah yang terkena dampak peperangan.

Pertama kali saya belajar mengenai peperangan yang terjadi di dunia adalah saat saya mengenyam pendidikan di kelas 9 SMP. Saat itu materinya adalah perang dunia dan saya membaca sampai di bagian dampak positif peperangan bagi sekutu di perang dunia kedua. Saya menerima hal tersebut dengan memikirkan bahwa dampak negatif yang ditimbulkan mungkin hanyalah sebagian kecil dalam upaya membawa dunia ke arah yang lebih baik. Itu dulu. Itu dulu ketika saya menyingkirkan segala penderitaan dan jeritan kepayahan dari korban perang yang membeludak meronta di atas tanah yang kita pakai justru dengan menyianyiakannya. Berapa banyak mahkluk tidak bersalah dan tidak mengerti akan apa yang terjadi dimusnahkan dengan cara yang tidak layak diterima oleh siapapun di muka bumi ini. Berapa banyak keluarga yang tercerai-berai, teman yang saling membunuh, dan anak-anak yang bahkan belum membayangkan bagaimana indahnya liburan bersama keluarga.

Konflik masih beredar di luar sana, kita lakukan pertolongan sebisanya baik dengan doa ataupun dengan memberikan bantuan materi atau kemampuan melalui berbagai penghubung  yang rela memfasilitasi. Tidak terhitung lagi berapa malam korban perang di luar sana yang ketakutan membuka matanya dari tidur hanya untuk memastikan apakah ia dan keluarganya masih hidup atau tidak. Siapapun yang membaca ini, panjatkanlah doa bagi saudara-saudara kita yang mengalami ujian hidup yang tidak terbayang betapa sulit dilaluinya. Berdoa dipersilakan.

Untuk negeri ini sendiri, peperangan yang terjadi bukanlah peperangan fisik seperti yang dilakukan pada perang dunia, melainkan peperangan melawan bangsa sendiri menghadapi kurangnya toleransi, etika bersikap, dan rasionalnya pikiran. Konflik inilah yang memungkinkan kita terjerembap dalam pusaran kebencian yang bisa mengakibatkan perang fisik di kemudian hari.

Setelah saya menonton film The boy in stripped pajamas, saya membuka LINE dan melihat timeline dari beberapa akun pemberi informasi. Sampailah saya di video yang benar-benar membuat saya terdiam dan mulai memikirkan tentang  perlunya revolusi mental terhadap bangsa ini, revolusi terhadap segala kebodohan dalam bertoleransi, revolusi memberikan edukasi menghargai orang lain. Video itu merupakan potongan event 2019 ganti presiden yang dilakukan ketika CFD pada waktu weekend. Intimidasi, pelecehan, pelanggaran hak asasi manusia dan hak pemilu mewarnai aksi yang diklaim dilakukan atas inisiatif sendiri bukan dari LSM ataupun partai. Kecewa akan adanya sikap purba ini tetapi yakin akan bisa diubah dengan ketekunan memberikan edukasi.
Itu saja beberapa hal yang bisa saya bagikan untuk tanggal 29/04/2018.

Terima kasih.

Salam Candramawa!


Photo by: phillippelazaro/flicker


Ukasyah NH

Tidak ada komentar:

Posting Komentar

www.lowongankerjababysitter.com www.lowongankerjapembanturumahtangga.com www.lowonganperawatlansia.com www.lowonganperawatlansia.com www.yayasanperawatlansia.com www.penyalurpembanturumahtanggaku.com www.bajubatikmodernku.com www.bestdaytradingstrategyy.com www.paketpernikahanmurahjakarta.com www.paketweddingorganizerjakarta.com www.undanganpernikahanunikmurah.com

Instagram