Naik..
turun.. naik lagi, udah tiga kali gue refresh explore ig dan juga timeline Line
masih aja gue tergolek lemas di atas kasur saksi hebatnya pergumulan dengan
kantuk setelah tidur siang. Kesambet
aura ambis, gue pun kepikiran akun zenius yang entah kenapa bukannya masuk ke
materi-materi pembelajaran eksak malah masuk bagian blog dan baca recommend
bukunya lagi. Lihat ada buku Pram (Pramoedya Ananta Toer) lain yang masuk list selain Gadis Pantai membuat gue kembali penasaran untuk membuka buah karya dari penulis legenda
Indonesia ini. Sebelumnya gue udah baca Gadis Pantai, apakah sudah ada yang
baca juga kawan candramawa??? Oke datarnya muka kalian menangapi sikap sok asik
ini gue anggap iya. Buku yang masuk ke list itu juga sekaligus akan kita
pantau kali ini adalah Bumi Manusia.
“Halah
paling juga lu baca gara-gara Iqbal eks cjr kan yee dasar comet”
Kalem euy,
gue bahkan baca ini sebelum penunjukkan karakter-karakter film garapan Hanung
tersebut. Oiya kalau ditanya gue pihak pro atau kontra akan kehadiran Iqbal
sebagai Minke di film bumi manusia dengan tegas gue menjawab GUE GATERIMA
karena yang lebih cocok adalah bastian steel karena kasian udah caper sempet
deket sama Chelsea Islan masih kalah pamor sama rekan sejawatnya di sinetron
hanya kamu RCTI (Umm aku bisa jelaskan)
Balik lagi
ke buku bumi manusia yang banyak pengamat dan pegiat sastra mengatakan bahwa
buku ini arguably sebagai karya sastra terbaik Indonesia. Ckckc menurut gue
opini ini GASALAH BROKK gila aja lu parah sih ini buku. Mulai dari rapihnya
ngangkat kegelisahan masing-masing tokoh, sinkronisasi latar dengan alur, sampai
detail pemilihan kata yang bagus banget lengkap disuguhin dalam buku ini.
Ibarat kalo beli wangsit nah bumi manusia tuh paket Goldnya.
Secara
sederhana alur Bumi Manusia mengangkat cerita cinta pribumi intelektual bernama
iqbal Minke dengan Anelies
Melemma seorang Indo dari keluarga terpandang di Surabaya (Yey, VIVAT ITS) yang
terhalang berbagai rintangan kehidupan yang tidak klise bagaikan sinetron kilau
kehidupan indosiar tentunya.
Seperti
biasa di setiap karyanya Pram kembali menyuguhkan pandainya dia dalam
mendeskripsikan SEGALA hal hingga detail terkecil sampai-sampai akal kita
dibiarkan lepas bermanja dalam latar-latar di setiap bagiannya. Yang gakalah
keren dari kelihaiannya mendeskripsikan latar adalah seperti yang gue bilang
sebelumnya yaitu pemilihan diksi yang nano-nano banget bre. Udah bakat kali
yak. Beberapa kali diksi bagus, baru gue tau, dan sesuai sama maknanya (soalnya
sering kan tuh kita liat postingan seleb line yang misused dalam penggunaan
diksi) bikin gue ngeluarin notes gue, mencatanya lalu mencari kata tersebut
dalam KBBI daring dan dibuat puas sendiri bisa tau kata indonesia yang
anti-mainstream. Kalau ditanya gimana puasnya kira-kira kayak lihat orang
nge-dunk di NBA bisa bikin gue loncat dari bangku pas ngeliatnya. (Seriusan non
bohong)
Nih
beberapa pembendaharaan kata yang mungkin belum pernah lu liat sebelumnya yang
gue dapat dari buku Bumi Manusia:
1. Sirap 6. Jampak
2. Konsol 7. Sinyo
3. Beledu 8. Gaduk
4. Para-para 9. Totok
5. Masygul 10. Kasut
Yaa emang
sih pengaruh zaman juga kali yak makanya banyak kata-kata serapan belanda tapi
tetep aja bagi gue ini sih keren banget dan bisa dijadiin inspirasi bagi para
penulis lainnya soal kecerdikan memilih diksi terutama dalam misi mengingatkan
diksi biar gak tergantikan oleh tetew dan sebangsanya.
Jujur gue
berada di dua kaki kalo ada yang nanya mau jadi Minke apa enggak. Gue mau
tentunya punya otak cerdas, pribadi cakap, keturunan terpandang serta kemampuan
menulis kualitas jempolan, tapi di lain sisi gue belum siap brok bisa ngalamin
sesuatu yang kayak minke alamin di ending Bumi Manusia.
Tapi kan ada
flukstuasinya? Kan ada senengnya juga dibalik endingnya? Yakin lu gamau jadi Minke?
Gue sih
mending gausah ngalamin kebahagiaan sesaat dan semu itu kalau ujung-ujungnya
kayak endingnya. Bukan cuma bikin lu masuk ke dalam fase “kenapa terjadi sama
gue” melainkan bisa bikin lu terjun bebas masuk ke dalam fase “Bagaimana cara
amnesia secepatnya”. Hal yang dulunya bikin lu terus punya pengharapan
dalam hidup, punya sesuatu untuk diceritakan ke temen-temen lu mendadak
dirampas begitu saja oleh ketidakadilan
yang bahkan sia-sia diperjuangkan.
Cie
penasaran sama endingnya yaks? Makanya buruan baca kawan dijamin gabakal
buang-buang waktu lu yang padat itu dah.
Oiya gue
lupa mention kehadiran @Nyaiontosorh alias ibu dari @Aneliesmelemma yang punya
pandangan keras dan pemikiran terbuka akan realitas kehidupan yang menurut gue
dibutuhkan bagi kaum wanita di zaman now biar gak romantic hopeless banget.
4,8/5 deh dari gua untuk tulisan karya seseorang yang pernah diusulkan mendapat nobel.
Salam candramawa!
Tidak ada komentar:
Posting Komentar