Halo boiboi semua!
Masuk ke sesi baru bernama MARI KITA PANTAU di mana gue akan mengulas berbagai hal yang telah gue pantau melalui alat indra gue dengan tujuan membunuh waktu gabut di kala menganggur ini sekaligus mencegah gue dari kepikunan dini. Langsung aja mari kita pantau, mari kita mulai.
Dikarenakan gue udah bosen
bermain NBA 2k14 (iya gua males update ke 2k18) mulailah gue mengunjungi keep line gue yang
menyimpan berbagai tautan-tautan unduh berbagai ebook dari website
gudangbacabuku.blogspot.com yang portal itu sendiri gua dapat dari kak ojan
PIDAS.
Dari berbagai ebook yang ada gue memberanikan diri memulai membaca novel berjudul
Sophie’s World karangan Jostein Gaardner yang memiliki 500++ halaman, sekaligus
menobatkannya sebagai novel dengan halaman terbanyak yang pernah gue baca (iya
gue lemah). Buku ini kebetulan bergenre filsafat, ilmu yang gue buta banget dan
gue anggep sebagai ilmu yang tabu karena termakan bias lingkungan yang bilang
filsafat itu adik kandung dari ateis, bisa menjauhkan diri dari agama serta
ilmu klise yang hanya bermain gagasan dan kata-kata tanpa action yang jelas.
Itu sebelum gue baca novel ini.
Yuk bahas
filsafat sedikit. Apa sih filsafat itu? Diambil dari ensiklopedia favorit kita
semua aka wiki , filsafat secara harfiah
bermakna pecinta kebijaksanaan setelah itu diikuti oleh tulisan merah
biru timbul yang biasa muncul di wiki. Bahasa gue sih filsafat adalah ilmu dari
ciri khas manusia yaitu kepo. Selalu ingin tahu berbagai hal yang dianggap
angin lalu oleh sebagian orang. Bagaimana dunia diciptakan? Kenapa kita bisa
ada di dunia? Apa sih sebenarnya manusia itu? Dan berbagai pertanyaan
fundamental lainnya. Mungkin sebagai mahluk beragama kita sudah mempunyai
jawaban yang kita imani, akan tetapi filsuf bagaikan detektif yang haus mencari
kebenaran dengan akal dan indranya sendiri. Selalu ada keingintahuan.
Satu-satunya yang kita butuhkan untuk menjadi filsuf yang baik adalah rasa
ingin tahu (Yak selamat dora berganti gelar menjadi Dora The Philosoph) dan
cara terbaik untuk mendekti filsafat adalah dengan mengajukan beberapa
pertanyaan filosofis yang pastinya gak
anonim lewat ask fm.
Oke balik
ke dunia sophie (versi bahasa aja lah ya kita nyebutnya), lebih dari 300-an halaman
awal intinya adalah tentang seorang remaja bernama Sophie Amudsend yang awalnya
menerima semacam surat kaleng (bukan sarahah) berisi ilmu filsafat yang
nantinya membuat dia ketagihan. Setelah beberapa halaman diketahuilah pengirim
surat tersebut adalah seorang tua bernama alberto yang memiliki pengetahuan
luas akan filsafat didukung kemampuan penyampaian yang aduhai mudah
dipahami bahkan untuk remaja seumuran Sophie. Nantinya Alberto memberikan
pelajaran filsafat Sophie bukan lagi lewat surat tetapi sudah secara ftf
layaknya tambahan di Inten.
Materi
filsafat yang disampaikan Alberto pun beragam mulai dari zaman yunani kuno,
abad pertengahan hingga zaman ilmuwan yang sering lalu lalang di buku pelajaran seperti Newton
dan Darwin. Dari sini juga gue mengetahui bahwa filsafat bukanlah ilmu tanpa action, banyak dari filsuf-filsuf ini
yang memainkan peran vital ilmu pengetahuan dengan buah-buah pemikirannya yang
bikin gue bingung dari mana sebenarnya dia sabi
mikirin hal kayak gitu. Layaknya Hegel berkata tentang logika dinamis, Kant
dengan hukum kasualitasnya, Niels Bohr dengan paparan dua jenis kebenarannya
serta pemikiran lain yang relatable di kehidupan kita.
Di antara
materi filsafat yang disampaikan Alberto kepada Sophie. Selalu terdapat surat
aneh yang diterima Sophie berisi ucapan ulang tahun kepada Hilde
Moller Knag dikirim oleh sang mayor yang juga ayahnya Hilde.
Lah kas,
emang apa hubungannya Sophie sama Hilde?
Lemesin aja
kawan, awalnya kita emang dibuat bingung dengan ada apa dibalik materi filsafat
yang diberikan Alberto kepada Sophie dengan Hilde dan ayahnya (sang mayor) tapi
percaya dah cara ngehubungin berbagai tokohnya rapih, endingnya mantap, dan cukup plot twist gue lihat hmms.
Ya walaupun
gue beberapa kali bosen dan ngantuk saat membaca khususnya saat Alberto
memberikan materi filsafat yang tokohnya gue gatau dan pemikirannya udah kayak
hubungan gue sama doi (baca: rumit) tapi jalan cerita yang selalu bikin
penasaran apa yang akan terjadi oleh Sophie, Alberto, dan yang lain
serta pandangan baru yang bisa lu dapetin yaa worth it lah yaa dengan jumlah
halaman segitu. Dari gue 4/5 boleh lah ya.
Sekian dulu, salam candramawa!
Jadinya lo murtad kagak kas
BalasHapusKomentar ini telah dihapus oleh pengarang.
Hapus