Facial


Hai kawan candramawa! 


Hari Sabtu kemarin, entah apa yang terbesit di otak ayah untuk mengajak saya melakukan suatu kegiatan yang mayoritas dilakukan kaum hawa. Kegiatan yang muka Anda djadiin objek bengkelnya kecantikan. Yup, saya diajak facial wajah. Diajak menuju salah satu mall di kawasan bekasi, saya mulai khawatir apa yang sebenarnya dilakukan pada saat facial ketika ayah saya tiba-tiba memberikan sapu tangan sambil berbisik “masukin ke dalam celana kamu, biar kalau kamu kencing di celana ganembus sampai keluar”.  Mendengar hal itu saya mulai berpikir facial adalah salah satu malpraktik yang sering dilaporkan akhir-akhir ini. Saya masuk, saya bertemu dengan yang akan melakukan facial, kemudian saya tiduran dan memejamkan mata. Tepat mata saya tertutup, mulailah saya diberi olesan semacam pembersih untuk wajah, lagi enak-enaknya tiba-tiba si mba yang facial marah-marah sama anaknya. Anaknya histeris nangis, si mba ini justru mengancamnya dengan cubitan. Sekarang saya yang histeris membayangkan apa yang akan terjadi dengan wajah ini.

                                                          Pict from: KazuyaAkimoto.com                                      

Sepanjang facial saya merem aja sambil membayangkan benda apa sih ini yang lagi dipakai. Benda yang saya rasa ada 2, yaitu semacam penghisap dan semacam alat pencongkel atau apapun itu yang tajam kalau kena wajah. Jadi tau kan kenapa saya merem terus? Iya saya gamau mata saya trauma ketika buka, ya siapatau ketika saya buka mata ternyata alat pencongkelnya itu badik.

Yaa setelah 30 menit, facial pun selesai dan ternyata pengaruhnya bagus juga di wajah saya, emang gabuat saya makin ganteng sih tapi benda-benda asing  seperti komedo, flek hitam, dan ufo  di wajah hilang semua. Belum lagi wajah saya dimasker abis itu. Beuh, itu wajah berasa hijrah dari Saipul Jamil ke Ibnu Jamil, mantap banget dah.
Setelah kelar, langsung saya ambil sapu tangan yang ada di celana saya kemudian merenungkan apa yang bisa dipelajari dari facial ini. 

Saya  belajar mungkin yang Anda dengar dan Anda  pikir itu merupakan kegiatan yang aneh dan gak guna belum tentu seperti itu ketika Anda  bukan cuma mendengar dan berpikir tapi mencobanya sama seperti saya ketika belum mencoba facial.

Untuk membuat wajah saya menjadi bersih ternyata gak mudah, mesti diolesi pembersih, disedot kotorannya, dikasih pembersih lagi, dicongkelin kotoran yang masih ada, dibersihin, dikasih pembersih lagi dan lagi kemudian disedot lagi dan diberi masker. Pembersihannya dilakukan berulang-ulang hingga bersih, itupun sementara karena setelah itu beraktivitas lagi. Jadi harus berkesinambungan kalau mau bersih terus gacuma sementara. 

Dari hal diatas gue jadi tau kenapa era keemasan Indonesia hanya sementara, padahal korupsi udah ditumpas lagi dan lagi, sosok hebat yang munculpun banyak dan berulang-ulang tiap generasi, tapi ya itu oknum masih ‘beraktivitas’ dan Indonesianya pun masih sama kayak saya ketika di-facial masih menutup mata takut melihat sekitar.

Terima kasih sudah membaca.

Ukasyah NH

Tidak ada komentar:

Posting Komentar

www.lowongankerjababysitter.com www.lowongankerjapembanturumahtangga.com www.lowonganperawatlansia.com www.lowonganperawatlansia.com www.yayasanperawatlansia.com www.penyalurpembanturumahtanggaku.com www.bajubatikmodernku.com www.bestdaytradingstrategyy.com www.paketpernikahanmurahjakarta.com www.paketweddingorganizerjakarta.com www.undanganpernikahanunikmurah.com

Instagram